Senin, 31 Oktober 2011

Kisahku di Hari nan Fitri Part 2

1313827187705095788
Sesampainya di rumah sakit Pongky langsung menyerahkan kedua kantung darah itu kepada suster penjaga, “Sus Cuma dua yang bias saya bawa, sisanya besok sus” Terang Pongky, Pongky sedikit lega karna telah menyerahkan kantung darah itu kepada suster yang menjaga ibunya, dia berharap ibunya lekas sembuh.
Pongky kembali ke kamar tempat Ibunya di rawat, disana ada ayahnya “Pa Pongky udah dapet darahnya, tapi Cuma bias bawa dua, sisanya besok” Jelas Pongky kepada ayahnya, Pongky melihat raut kesedihan di wajah ayahnya. Baru kali ini Pongky melihat ayahnya begitu sedih. Pongky ingin menghiburnya tapi sudah sejak lama hubungan Pongky dan ayahnya merenggang.
***#***
Malam ini Pongky menjaga ibunya di rumah sakit, dia dan ayahnya menjaga ibunya yang terbaring di rumah sakit. Menyuapinya, memberinya minum hingga membantunya kekamar kecil ketika ibunya ingin buang air.
Malam itu Dokter datang dan berkata kepada ayah Pongky, Pongky mendengarkan dengan seksama pembicaraan ayahnya dengan dokter itu, “Maaf kami harus mengadakan CT scan kepala untuk memastikan ada apa dikepala Ibu” Terang sang doker kepada ayah Pongky, “Kira-kira berapa biayanya dok?” Tanya ayah Pongky. “Kurang lebih Rp.600.000 pak” Jawab sang doker. “Baiklah kalau begitu dok, nanti saya tanyakan anak saya..” Jawab Ayah Pongky,, Kemudian dokter itu keluar.
ayah Pongky menghampiri Pongky. “Pongky punya uang Rp.600.000 buat CT Scan kepala Emak?” Tanya ayah Pongky begitu doker itu pergi, “Ada pak, Kemaren Pongky dapet THR + gaji, Ini semua Buat biaya berobat emak, pak” Jawab Pongky sedih. “Ya udah klo begitu besok emaknya bias langsung di CT scan” Kata ayahnya lagi.
Malam itu Pongky melihat Ibunya tidur dengan gelisah, Ibunya bolak balik tak tentu arah sampai ayah Pongky kewalahan menjaganya.
Pongky kasihan melihat ayahnya, “Udah pak tidur aja, biar Pongky yang jagain mama” Kata Pongky kepada ayahnya. “Ga pa pa , Pongky tidur aja biar bapak yang jagain mama” Jawab ayahnya, “Udah pa ga pa pa, bair Pongky aja yang jagain mama, bapak tidur aja, dari tadi kan bapak yang jagain terus, bapak pasti cape, sekarang bapak tidur aja biar Pongky yang jaga mama, ntar klo ada apa apa Pongky bangunin bapak” Balas Pongky lembut. Pongky tahu ayahnya sangat kelelahan karena dari siang ayahnya yang terus saja menjaga ibunya.
***#***
Pagi menjelang dan Edi kakanya Pongky sudah berada di depan koridor kamar rumah sakit, “Pongky gw udah di depan nih, tapi ga boleh masuk ke kamar kata satpamnya” Kata kakanya di telpon, “Ya udah gw ke depan skr.” Jawab Pongky langsung menutup telponnya dan langsung menuju koridor rumah sakit.
“Ya udah gantian jagain yah, gw plg dlu mau mandi dan tidur, semaleman gw blom tidur nih, ntar klo ada apa apa lo kabarin gw.” Kata Pongky pada kakanya, Sebenarnya Pongky ga ingin pulang tapi apa daya Pongky harus Pulang karna toh percuma klo dia di situ juga ga kan boleh masuk ke kamar ibunya karna yang jaga Cuma boleh dua orang.
***#***
Sesampainya di rumah Pongky tidak bisa tidur, Pongky masih memikirkan kondisi Ibunya, Dia jadi lupa segalanya sampai sampai dia lupa mengecas Handphonennya.
Pukul 12 siang Pongky bisa tertidur juga, Tapi jam 3 dia terbangun. Dia langsung cepat-cepat mandi dan bersiap untuk kerumah sakit lagi. “Aku harus cepat-cepat kermuah sakit” Batin Pongky.
***#***
Jam 5 sore Pongky sudah berada dihalaman rumah sakit tempat Ibunya dirawat. “Oh iya saya lupa sms Bos” Batin Pongky sambil mengambil Handphone di saku celananya, “Yah Mati, wah saya lupa klo Batrenya habis..” Buru-buru Pongky menuju kamar ibunya untuk meminjah Handphone ayahnya untuk sms Bosnya, “Bos maaf hari ini Pongky ga bisa masuk, Ibu Pongky masuk rumah sakit” Bunyi sms Pongky kepada bosnya. “Aduh pasti bos marah banget nih” keluh Pongky, Tak lama hanphone Pongky bordering, “Bu Nella” Seru Pongky sambil cepat-cepat menjawab telpon itu, “Kamu niat kerja ga sih? Maen kabur gitu aja, kamu tuh ga memikirkan masa depan kantor yah, Ngilang gitu aja di telponin Handphonenya mati, kamu udah ga niat kerja?” Tanya Bosnya marah, “ Tapi bu, Ibu saya masuk rumah sakit bu” sela Pongky “Udahlah kamu ga usah banyak alasan, Mulai besok kamu ga usah kerja lagi, saya udah dapet pengganti kamu, Uang pesangon kamu udah saya titipin sama si Surti.” Jawab Bosnya masih dengan Emosi tinggi “Tapi bu, apa ga ada kompensasi lagi? Kemarikan jatah saya Off bu dan sekarangkan saya masuk sore bu”jawab Pongky. “Udah saya sudah cukup sama kamu Pongky, besok kamu bisa ambil pesangon kamu.” Jawab bosnya kesal “Baik bu kalau begitu, terima kasih karna sudah memberikan saya kesempatan selama ini” Jawab Pongky sedih dan kemudian mematikan handphonenya.
Pongky benar-benar sedih sekarang, Ibunya masuk rumah sakit dan sekarang dia kehilangan pekerjaannya.
Pongky kembali ke kamar ibunya tapi dia tidak ingin ibunya melihat dia bersedih. “Kamu ga berangkat kerja Pongky?” Tanya Ibunya lembut, “Ngga ma, Pongky mau jagain mama disini sampe sembuh” Jawab Pongky. Ibunya seperti tau apa yang sedang di pikirkan Pongky saat ini.
Sore itu Ibu Pongky mengigau katanya dia melihat nenek dan kakek datang menjenguknya dia malah menyuruh ayah Pongky menyediakan rokok kesukaan kakek. “Tuh bapak sama emak dating pah” kata Ibu Pongky kepada ayahnya. “Mana mah? Ga da yang dating kok” Jawab ayah Pongky, “Itu di belakang pah” Jawab ibu Pongky lagi “Cepet beliin rokok buat bapak pah” sambung Ibu Pongky “Iya mah iya” jawab ayah Pongky mengiyakan keinginan istrinya itu”.
Pongky sedih melihat Ibunya seperti itu, “Nek, kek kalau kalian ada disini tolong jaga Ibu yah, Pongky ga mau kehilangan beliau” Batin Pongky sedih, Pongky jadi bertambah sedih karna menginga neneknya yang telah lama wafat.
“Pongky saying kan sama emak?” Tanya Ibu Pongky tiba-tiba “Iya mak Pongky sayang sama emak” jawab Pongky, “Emak kan yang ngelahirin Pongky” Kata Ibu Pongky lagi “Iya mak, Pongky bakal jagain Emak, Pongky bakal ikiu Emak kemana aja” Jawab Pongky sambil meneteskan air mata “Nanti kalo emak mati emak maunya di kubur di Bogor di samping Nenek yah trus di sholatinnya di Islamic center yah” Kata Emak lagi, “Emak ga boleh ngomong gitu, Pongky Ikut klo emak pergy” Jawab Pongky sambil tak bisa lagi menahan tetesan air mati di pipinya ygang terasa hangat. “pongky kan udah gede, Ga boleh ikut emak terus” Jawab emaknya lagi,” Ga mau, Pokoknya Pongky mau ikut”Jawab Pongky.
Empat hari sudah Ibu Pongky di rawat di rumah sakit ini tapi kondisinya tidak semakin pulih, malah semakin lemah. Doker menyarankan Ayah Pongky untuk memasukan Ibu ke ICU, tapi kebetulan ruang ICU di rumah sakit ini sedang Full, jadi mau tidak mau harus cari rumah sakit lain.
Seluruh keluarga besar di kerahkan untuk mencari rumah sakit terdekat yang ada ruang ICU nya.
Akhirnya salah satu dari adik ibu Pongky mengabarkan kalau di rumah sakit di bilangan Jakarta timur ada yang kosong ruang ICUnya. Semua sepakat akan memindahkan Ibu Pongky kesana.
Saat Ibu Pongky di pindahkan Pongky sedang berada di rumah tapi Pongky sudah dkalau hari ini Ibunya akan di pindahkan dan nanti sore dia akan di jemput untuk berangkat ke rumah sakit tempat ibunya di pindahkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar